LDII Garut Gelar Donor Darah dan Penyuluhan Stunting dalam Bulan Bakti Kesehatan Nasional
Dalam Momentum Bulan Bakti Kesehatan Nasional Pengabdian Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) untuk Negeri, DPD LDII Kabupaten Garut gelar donor darah, penyuluhan pencegahan stunting bagi remaja putri dan layanan kesehatan lansia. Acara diselenggarakan di Komplek DPD LDII Kabupaten Garut, Kelurahan Pataruman Kecamatan Tarogong Kidul, Sabtu (30/11/2024).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Hj Leli Yuliani yang diwakili Kabid Kesehatan Masyarakat, dr Tri Cahyo Nugroho menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan. Dimana menurutnya, ini merupakan sinergitas kelompok atau organisasi masyarakat keagamaan, bersama pemerintah daerah untuk meningkatkan derajat kesehatan khususnya di Kabupaten Garut.
“Hari ini DPD LDII mengadakan bulan bakti nasional. Ini sinergis sekali dengan yang dilakukan oleh dinas kesehatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional,” ujar dr Tri Cahyo.
Tri berharap, dengan kegiatan yang dilakukan apalagi bisa rutin bulanan, ini tentunya sangat membantu pemerintah daerah dalam hal ini dinas kesehatan dalam rangka memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Atas nama pemerintah daerah, Tri Cahyo mengucapkan terima kasih atas peran serta masyarakat dalam hal ini organisasi keagamaan LDII yang bisa melakukan kegiatan.
“Untuk stunting di Kabupaten Garut saat ini di level pertengahan di Jawa Barat. Alhamdulillah kita sudah bisa menekan penurunan angka stunting ini,” katanya.
Di tempat yang sama Ketua DPW LDII Jawa Barat, drg Dicky Harun Sp Ort, mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan berdasarkan instruksi dari DPP LDII. Setiap DPW dan DPD di seluruh Indonesia melaksanakan ragam kegiatan untuk masyarakat.
“Hari ini tanggal 30 Nopember 2024, merupakan puncaknya momentum peringatan Hari Kesehatan Nasional. Hari ini dilaksanakan di Garut, Sukabumi, Karawang dan Sumedang. Sebelumnya ada beberapa kabupaten dan kota yang melaksanakan,” jelasnya.
Masih kata Dicky, LDII adalah lembaga dakwah yang ingin memberikan kontribusi sesuai dengan kaidah LDII dengan 3K, yakni Karya, Kontribusi dan Komunikasi. LDII membuat karya berupa pengabdian masyarakat yang harus terkontribusikan kepada masyarakat seperti halnya donor darah yang akan diserahkan nanti ke PMI dan nantinya diberikan kepada yang membutuhkan. Dari sisi komunikasi, LDII melakukan komunikasi dengan dinas kesehatan, MUI, pemerintah setempat dan lainnya.
“Artinya bahwa LDII sebagai lembaga dakwah terdepan didalam mensukseskan program pemerintah. Kita lembaga keagamaan tapi kita juga peduli terhadap hal-hal kemasyarakatan,” tandasnya.
Kegiatan yang digelar kata Dicky, merupakan pertama kalinya dilakukan dan kedepannya dicanangkan akan terus dilakukan dan menjadi agenda program rutin tahunan sebagaimana direncanakan DPP LDII.
“Saya juga dengar tadi di DPD LDII Garut ada agenda di Agustusan dengan kegiatan sunatan massal salah satunya. Ini bagian kecil dari rangkaian kegiatan yang dilakukan, bagaimana LDII hadir dan memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara,” paparnya.
Ia berharap, bentuk kontribusi yang dilakukan bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara dan bisa dirasakan. Pihaknya juga berharap ada kerjasama yang baik dengan dinas terkait, dan LDII bisa terlibat andil bersama pemerintah untuk kepentingan masyarakat.
Sementara, Ketua LDII Kabupaten Garut, E Sugiri S Kep, M Pd, didampingi Ketua FKKI Garut, dr Dikdik Suparman S Ps, menyatakan bahwa LDII sudah berkomitmen untuk sinergi dengan pemerintah terutama dalam 8 bidang pengabdian yang menjadi konsen LDII, salah satunya di bidang kesehatan.
“Khusus di Kabupaten Garut, ini kegiatan bakti sosial kesehatan sudah dimulai sejak tahun 2021, sejak masa pandemi Covid-19. Waktu itu kita menyengsarakan vaksinasi massal. Dua kali vaksinasi massal diselenggarakan disini,” katanya.
Kemudian, lanjut dia, di DPD LDII Garut dilakukan kegiatan setiap tahun, pada bulan Agustus dan Nopember dengan kegiatan bakti sosial kesehatan.
“Alhamdulillah pada hari ini kita melaksanakan kegiatan donor darah, pemeriksaan kesehatan bagi lansia dan penyuluhan pencegahan stunting bagi remaja putri, karena dari remaja putri ini lah akan hadir generasi penerus yang diharapkan nanti bisa menjadi generasi emas di Indonesia Emas Tahun 2045,” pungkasnya.