LDII Semarang Kerja Sama dengan TNI Ajak Masyarakat Produktif Tanam Pohon
Semarang (3/3) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Semarang bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menggelar kegiatan tanam pohon dan penghijuan di Kompleks Embung Sebligo, Desa Wisata Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Minggu (3/3/2024).
Dalam kegiatan ini, sebanyak 1.230 pohon dari berbagai jenis tanaman yaitu pohon tabebuya 300 pohon, petai 30 pohon, jambu biji100 pohon, sengon 800 pohon.
Ketua LDII Kabupaten Semarang, Kismanto mengatakan, pihaknya melakukan acara di Desa Lerep untuk mendukung konservasi jalur hijau dan mendukung program desa wisata dan ekonomi kreatif, serta mendukung program pemberdayaan masyarakat desa.
Pastinya, menurutnya LDII berupaya berkontribusi di bidang lingkungan dan sumber daya dengan menjalin sinergisitas dan kolaborasi ke segenap pihak serta kerja sama yang baik.
Menurut Kismanto, ribuan bibit pohon itu berasal dari bantuan Cabang III Dinas Kehutanan Jateng. Tambahnya, selain menanam pohon, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat sinergi dan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, termasuk LDII, TNI, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat.
Kismanto menegaskan dukungan LDII untuk pembangunan bangsa melalui kontribusinya, terutama dalam hal pelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Beliau menyoroti pentingnya sinergitas dan kolaborasi antara LDII, TNI, dan pihak terkait lainnya untuk mencapai tujuan bersama.
Ketua DPD LDII Kabupaten Semarang ini juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, termasuk para stakeholders, yang turut berkontribusi dalam kesuksesan acara ini.
Tampak hadir Bupati Semarang, Kapolres Semarang AKBP Ahmad Oka Mahendra, dan Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Ade Pribadi Siregar, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Cabang III Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Ketua Senkom/Sentra Komunikasi Mitra Polri Kabupaten Semarang, Kepala Desa Lerep Sumariyadi, personel TNI AD dari Koramil Ungaran dan para pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta segenap elemen masyarakat yang berkontribusi untuk keberhasilan acara ini.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana, Bagus Aris Wibowo didampingi Ketua Panita drh H Slamet Kasiran menjelaskan bahwa kegiatan tanam pohon ini tidak hanya sekadar seremonial, melainkan memiliki tujuan yang sangat positif baik masyarakat.
Penanaman pohon bertujuan memperbaiki keseimbangan alam dan daya dukung lingkungan di sekitar area tanam, selain itu program ini diharapkan bisa meningkatkan ketahanan pangan, dengan penanaman pohon buah seperti jambu biji dan petai, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat setempat.
“Selain itu juga untuk berkontribusi untuk bangsa yaitu dapat memberikan kontribusi positif untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, khususnya dalam konteks lingkungan hidup,” tambahnya.
Bagus berharap penanaman pohon menjadi langkah preventif untuk mengurangi risiko bencana alam, seperti banjir dan kekeringan yang disebabkan oleh hutan gundul, juga mengantisipasi kekeringan dan kurang air, kegiatan ini juga diarahkan untuk mengantisipasi masalah kekeringan dan kelangkaan air. Dengan harapan pohon yang ditanam dapat membantu menyerap air hujan dan mengurangi risiko banjir.
Sementara itu Kades Lerep Sumariyadi mengaku sangat berterima kasih kepada LDII dan TNI atas pemilihan lokasi penghijauan tersebut.Sumariyadi sangat mendukung konservasi jalur hijau di desa Lerep, harapannya bisa mendukung keberlanjutan konservasi alam dan lingkungan hidup.
“Apalagi keberadaan desa wisata di Lerep menjadi alasan strategis, karena kegiatan ini juga mendukung program pemberdayaan ekonomi kreatif dan pariwisata lokal warga,” ujarnya.Apalagi, lokasi yang dipilih LDII sejalan dengan program pemberdayaan masyarakat desa yang menjadi fokus pembangunan.
Sumariyadi berharap kegiatan tanam pohon di Desa Wisata Lerep ini bisa menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antarinstansi dan partisipasi masyarakat dapat memberikan dampak positif bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan bangsa. (*)