Berita DaerahKegiatan LDII

Cegah Bahaya Narkoba, LDII-BNN Kab. Bogor Gelar Webinar

Gunungputri (30/10). Guna mewujudkan masyarakat Bersinar “Bersih Narkoba”, Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Bogor mengandeng Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor dan Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido mengadakan webinar mengenai Bahaya Penyalahgunaan Narkoba di Masjid Baitul Kabir, Gunungputri, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/10).

Dengan mengusung tema Peran Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), kegiatan ini menghadirkan narasumber Kepala BNNK Kabupaten Bogor AKBP Muh. Syabil Noer dan Kepala Balai Besar Rehabilitas BNN Lido, Yuki Ruchikmat.

Acara yang digelar semi daring ini, diikuti studio utama DPD LDII Kab. Bogor dan 112 studio mini secara berkelompok pada majlis taklim, pondok pesantren, serta PC dan PAC LDII di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor. Secara luring, acara ini dihadiri Camat Gunungputri Didin Wahidin dan Kepala Desa Gunungputri, Damanhuri, tokoh masyarakat sekitar dan para santri Darul Ilmi serta siswa siswi SMP Generus Mandiri.

Ketua Panitia Pelaksana, Iskak Bandi menjelaskan, acara ini bertujuan untuk memberi pengetahuan secara dini tentang pengaruh bahaya narkoba. “Dengan webinar ini orang tua dapat mewaspadai, mengawasi serta mencagah anak-anaknya agar terhindar dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” ujarnya.

Sementara itu Ketua DPD LDII Kabupaten Bogor, Bambang Wahyudi mengatakan, kegiatan ini  bertujuan untuk memperkuat ketahanan keluarga dan ketahanan umat, khusunya memberikan wawasan betapa maraknya dan banyaknya peredaran gelap narkoba di berbagai kalangan.

“Sosialisasi  Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) ini sangat penting dan sehingga perlu menghadirkan narasumber yang berkompeten yaitu Kepala BNNK Bogor dan Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, agar anak-anak, remaja mengetahui dan mewapadai pengaruh bahaya narkoba. Sehingga orang tua dapat menjaga menyiapkan generasi emasnya,” urai Bambang.

Dalam paparannya, Kepala Balai Besar Reahbilitasi BNN Lido, Yuki Ruchikmat mengatakan, Balai Besar Rehabilitasi bisa dibayangkan semacam pesantren. Yang belum diketahui masyarakat secara umum tentang biaya rehabilitas di BNN, kebanyakan mengatakan biaya rehabilitas itu sangat mahal.

“Sebagian besar masyarakat  mengira jika biaya rehabilitas itu mahal. Dalam kesempatan ini kami menjelaskan bahwa rehabilitas di BNN itu gratis dan dibiayai negara,” tegasnya. (*)