Dukung Program Vaksinasi, 200 Pesantren LDII Jadi Basis Herd Immunity
Jakarta (24/8/2021). Pemerintah terus berusaha menekan penyebaran Covid-19, dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 hingga 4 Jawa-Bali. PPKM tersebut dilaksanakan sebanyak enam kali, sejak awal 3 Juli hingga 30 Agustus 2021. Selain itu, pemerintah mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan komunal, dengan program vaksinasi massal dengan target 2 juta dosis sehari.
Dua kebijakan tersebut, berandil menurunkan penyebaran Covid-19. Menurut data Satgas Covid-19, pada Minggu (22/8), penambahan kasus harian mencapai 12.408. Bandingkan Juli lalu, kasus Covid-19 bisa mencapai hingga 40.000-50.000 kasus dalam sehari.
LDII di berbagai tingkatan, terus membantu pemerintah menekan angka Covid-19, terutama di sekitar pesantren yang bernaung di bawah LDII. “Kami memiliki setidaknya 200-an lebih pondok pesantren. Di pesantren ini merupakan tempat berkumpulnya ratusan hingga puluhan ribu santri. Belum lagi warga di sekitar, yang menciptakan perputaran ekonomi yang unik,” ujar Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso.
Pandemi Covid-19 membawa dampak pada pesantren-pesantren tersebut. Para santri rentan terhadap pandemi, karena kehidupannya bersifat komunal. Sementara ketika pesantren-pesantren sepi, roda perekonomian juga berhenti berputar.
“Kami sejak Mei 2021, mendorong pesantren-pesantren bekerja sama dengan TNI-Polri, Dinas Kesehatan, hingga Puskesmas mengadakan vaksinasi massal,” imbuh Chriswanto. Harapannya, pondok pesantren LDII sebagai penyemaian kebangsaan dan dakwah, bisa terus menjalankan fungsinya menjalankan pembinaan umat sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga di sekitar pondok pesantren.
Kegiatan vaksinasi massal bekerja sama dengan berbagai pihak, menurut KH.Chriswanto Santoso adalah permintaan Presiden Jokowi pada awal Maret lalu. Untuk itu, pihaknya segera berkonsolidasi dengan para pimpinan DPW dan DPD LDII di seluruh Indonesia untuk menghelat vaksinasi massal, yang dipusatkan di sekitar pesantren.
Dukungan terhadap LDII, yang mengadakan vaksinasi massal berbasis pesantren didukung banyak pihak, di antaranya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Saat mengunjungi kegiatan vaksinasi massal di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur, Gayungan, Surabaya, Sabtu (21/8), ia mengatakan LDII jadi pionir vaksinasi berbasis pesantren.
“Vaksinasi massal yang berbasis pesantren, seperti yang dilakukan LDII ini kategorinya assabiqunal awwalun,” kata Khofifah. Artinya, LDII menjadi pelopor kegiatan vaksinasi yang fokus pada masyarakat di pesantren dan sekitarnya. Perlu diketahui, pesantren-pesantren di Jawa Timur, menurut Khofifah memberi sumbangan perekonomian yang besar bagi warga di sekitarnya.
Pemprov Jawa Timur, menurut Khofifah mendukung dan mempersilakan LDII untuk melaksanakan vaksinasi dosis kedua. “Segala yang baik bagi kemaslahatan masyarakat, bisa dilaksankan bersama antara ormas dengan pemerintah,” pungkas Khofifah Indar Parawansa.
Selain Khofifah, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, hingga Menkes Budi Gunadi Sadikin memuji LDII, dalam melaksanakan vaksinasi massal. Mereka memuji fasilitas yang diberikan LDII dan pondok-pondok pesantren tersebut. Selain itu, pelaksanaan vaksinasi berjalan tertib dan tidak ada kerumunan, karena menggunakan sistem antrean yang baik.
Sejalan dengan kegiatan vaksinasi di daerah lain, vaksinasi di ponpes-ponpes binaan DPW LDII Jawa Barat juga melaksanakan vaksinasi serupa. Ketua DPW LDII Prov. Jabar, H. Dicky Harun mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di ponpes-ponpes binaan LDII itu sesuai dengan instruksi LDII. Tujuannya untuk melancarkan program pemerintah agar tercipta herd immunity di kalangan ponpes, sehingga ponpes bisa melaksanakan pelajaran secara tatap muka.
“Vaksinasi di ponpes-ponpes ini, tujuan utamanya sebagai kontribusi LDII untuk bangsa. Selain itu, manfaatnya juga berguna bagi lingkungan ponpes itu sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sehingga bisa saling bahu membahu membuat herd immunity di lingkungannya,” urainya.
Hingga kini, Dicky menambahkan, hampir seluruh ponpes binaan LDII telah melaksanakan vaksinasi bagi santri, pengasuh, guru, dan keluarga ponpes. Pelaksanaannya merupakan kerjasama DPD LDII Kota/Kabupaten dengan Polres dan Kodim setempat. Bahkan, untuk pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Sumber Barokah dan Rawa Gabus, Karawang, merupakan Kerjasama DPW LDII Prov Jabar dengan BIN Da Jabar.
“Pelaksanaannya ada yang merupakan kerjasama DPD dengan TNI-Polri, ada juga kerjasama DPW LDII Jabar dengan pihak terkait, seperti BIN Da Jabar dan Klinik Medika Antapani, Bandung,” pungkasnya. (*)