Kegiatan LDII

LDII Sumatera Barat Ajak Generasi Muda Tingkatkan Kapasitas Diri Hadapi Tantangan Zaman Digital

Sumatera Barat — DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumatera Barat mengajak generasi muda untuk terus meningkatkan kapasitas diri, khususnya dalam hal kepemimpinan dan keterampilan, guna menghadapi tantangan di era digital yang semakin kompleks.

“LDII saat ini fokus pada mega proyek pembinaan generasi penerus yang berlandaskan pada 29 karakter luhur,” ujar Sekretaris DPW LDII Sumatera Barat, HM Abdillah, saat melakukan konsolidasi organisasi di Kota Solok.

Ia menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang diterapkan dalam pendidikan Pancasila, yang menekankan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta akhlak mulia atau akhlakul karimah.

“Kami berharap generasi penerus ini mampu melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan bangsa dengan menerapkan 29 karakter luhur, seperti bertindak dengan penuh integritas, tanggung jawab, serta menjadi generasi yang unggul, berkarakter luhur, profesional, dan religius,” tambahnya.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons terhadap tantangan zaman yang semakin rentan terhadap dekadensi moral. Abdillah juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penurunan nilai-nilai keagamaan, moralitas, dan nasionalisme, serta meningkatnya ancaman radikalisme agama, liberalisme, sosialisme, dan komunisme.

Selain itu, ia menyoroti maraknya aksi negatif yang melibatkan generasi muda, seperti tawuran yang berujung pada kekerasan dan korban jiwa, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, serta perilaku LGBT dan lainnya.

“Tantangan zaman semakin beragam, dan langkah yang kami ambil adalah membekali generasi muda dengan ilmu agama, sehingga mereka menjadi generasi faqih yang siap menghadapi tantangan-tantangan tersebut,” tegas Abdillah.

Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat DPD LDII Kota Solok, H. Ismanu, menekankan pentingnya penanaman 29 karakter luhur kepada seluruh generasi muda.

Menurut Ismanu, hal ini merupakan bagian dari upaya mendukung pemerintah dalam menyiapkan generasi emas 2045, dengan membentuk generasi yang faqih, alim, berakhlakul karimah, dan mandiri.

“Kami terus menggalakkan pembinaan rutin, baik melalui pengajian maupun kegiatan pemberdayaan lainnya,” ujar Ismanu.