Usai Kembesnas 2022, LDII Tekankan Pembinaan Intensif bagi Generasi Muda
LDIIJabar.or.id, Sumedang– Kemah Besar Nasional 2022 Satuan Komunitas Pramuka Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) yang digelar di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor, Kabupaten Sumedang telah usai digelar pada Jumat (16/9). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, bertujuan untuk membangun generasi mandiri, dan religius melalui kegiatan kepramukaan.
Dalam kesempatan itu, Ketua umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso mengungkapkan dampak kemajuan teknologi digital memiliki dua sisi, “Kita mengarahkan bahwa kemajuan digital memiliki sisi positif dan negatif. Hal yang perlu kita lakukan adalah bagaimana kita memanfaatkan positinya dan meminimalkan terjadinya dampak negatifnya,” ujarnya.
Chriswanto menyoroti berkurangnya kepekaan sosial yang dimiliki generasi muda di era digital, Hal ini menyebabkan menurunnya kemampuan bersosialisasi, “Sekarang dengan dunia digital, kebanyakan manusia tidak peduli dengan hubungan sosialnya, maka kita bangun hubungan sosial dengan teman-temannya lewat kegiatan berkemah.
Untuk itu, di bawah naungan Departemen Pemuda, Kepanduan, Olahraga, dan Seni Budaya (PKOSB) DPP LDII, Sako SPN berupaya untuk mewujudkan generasi muda yang memiliki karakter Profesional Religius. Untuk itu, Chriswanto Santoso memandang kegiatan Pramuka dapat menjadi salah satu wahana LDII dalam menumbuhkan karakter tersebut.
“Sako SPN berada di bawah naungan LDII, programnya selaras dengan pembinaan generasi penerus DPP LDII. Pramuka inilah kita jadikan salah satu wahana di dalam membentuk generasi penerus , pembentukan SDM yang Profesional Religius,” jelasnya.
Selain itu, ia mengungkapkan pembangunan karakter Profesional Religius yang dicanangkan DPP LDII, selaras dengan Dasa Dharma Pramuka, “Memang di LDII sendiri, program prioritasnya itu pembentukan SDM yang Profesional Religius, dan ini ternyata sangat selaras dengan Dasa Dharma-nya Pramuka,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya pembinaan karakter generasi penerus Profesional Religius yang dilakukan secara intensif, berjenjang dan berkelanjutan, “Yang terpenting adalah pembinaannya. Maka di daerah-daerah supaya tetap melakukan pembinaan dengan intens kepada generasi penerus, baik melalui lembaga pendidikan formal, pondok pesantren, maupun pengajian-pengajian,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kembesnas Sako SPN 2022, Kak Isnan Lasti mengungkapkan perhelatan yang digelar sejak Rabu (14/9) tersebut, diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta yang berasal dari 16 Provinsi, “Jumlah peserta, pendamping dan pimpinan kontingen itu mencapai 1024 orang, lalu panitia berjumlah 150 orang,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, kegiatan ini digelar sebagai ajang evaluasi penyelenggaraan Pramuka di daerah-daerah seluruh Indonesia dalam menyiapkan keterampilan siswa didik untuk belajar hidup bermasyarakat. Mereka ditekankan untuk mengamalkan 6 Thobiat Luhur, yakni rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanah, serta mujhid-muzhid selama berkemah.
“Ada beberapa kegiatan dalam Kembesnas, yang pertama evaluasi kecakapan 6 tobiat luhur dalam kegiatan berkemah, lomba-lomba menguji keterampilan dan lain-lain,” pungkasnya. (Fitri/Lines)