Kegiatan LDII

Jajar Kehormatan, Tradisi SMP Mazaya Lepas Wisudawan-Wisudawati

LDIIJabar.or.id, Sumedang- Ada pemandangan yang menarik dari acara pelapasan siswa-siswi kelas IX SMP Mazaya Islamic Boarding School. Pada kesempatan itu, siswa kelas VII dan VIII, berbaris memberikan penghormatan kepada wisudawan-wisudawati sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan pendidikan yang telah ditempuhnya selama 3 tahun menimba ilmu di SMP Mazaya.

Jajar kehormatan menjadi sebuah tradisi yang dilaksanakan SMP Mazaya untuk menyambut tamu, serta memberikan apresiasi.  Hal ini juga merupakan bagian dari wujud pendidikan bela negara yang ditanamkan kepada siswa-siswi SMP Mazaya Islamic Boarding School. Jajar Kehormatan adalah salah satu cara SMP Mazaya untuk menanamkan rasa disiplin, kebiasaan hidup tertib, memupuk kerjasama dan kekeluargaan, serta memupuk sikap bertanggung jawab.

Pelepasan Kelas IX SMP Mazaya Islamic Boarding School digelar pada Sabtu, (11/ 06/2022). Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPW LDII Jawa Barat, Dicky Harun. Dalam sambutannya, Dicky menjelaskan   kekhawatiran masyarakat khususnya para orang tua terhadap anak-anaknya atas maraknya pergaulan bebas menjadi alasan dibentuknya boarding school atau sekolah berbasis pondok pesantren di bawah naungan LDII.

Melalui boarding school, Dicky berharap dapat mencetak generasi penerus LDII dengan karakter profesional-religius , yaitu generasi yang memiliki Alim-faqih, Berakhlakul karimah dan Mandiri serta memiliki enam tabiat luhur.

“Sekolah di bawah naungan LDII ini sudah lengkap, dari mulai SD, SMP, SMA, juga SMK. Tujuan LDII mendirikan pendidikan formal itu untuk membentuk generasi yang profesional religius. Pagi mereka sekolah, kemudian sore, malam, dan shubuh mereka mengaji,” ujar Dicky.

Ia menambahkan, Target Profesional-Religius ini diterapkan di setiap satuan pendidikan baik formal maupun non formal (pondok pesantren) yang harapannya dapat membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan memiliki kepahaman agama.

“Generasi profesional treligius adalah generasi yang memiliki keahlian, bisa bersaing dan profesional dibidangnya, Selain itu, juga memiliki kepahaman agama yang kuat,” tambahnya.

Hal ini diapresiasi oleh Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kabupaten Sumedang, H. Azis Kowakibi. Menurutnya, sekolah berbasis pondok pesantren menjadi pilihan yang tepat bagi orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya.

“Masyarakat ketika memilih pondok pesantren memang mencari pondok pesantren yang ada lembaga pendidikannya. Jadi anak-anak terkontrol, tidak liar. Ini sesuai dengan berdirinya SMP Mazaya Islamic Boarding School, dan sekolah lainnya dibawah naungan LDII”, ujarnya.

Ia juga mengapresiasi fasilitas boarding school yang berada di bawah naungan LDII, “Saya dari kementrian agama memberikan apresiasi kepada SMP Mazaya Boarding yang telah menyediakan pendidikan formal sekaligus pesantren dengan fasilitas yang nyaman luar biasa. Ini adalah kelebihan dari pondok pesantren LDII”, tutup Azis. (Fitri/ Lines)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *