LDII Jabar berharap Pemilu 2024 menjadi pesta demokrasi yang menyatukan bangsa.
Bandung (3/11). DPP LDII akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 7-9 November. Acara tersebut akan dibuka Presiden Joko Widodo dan dihadiri tiga calon presiden, yang akan memberi pembekalan dalam acara Rakernas.
Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPW LDII Jawa Barat (Jabar) Achjar Nazaruddin mengatakan, Rakernas menjadi ajang para capres menyampaikan pemikirannya mengenai keindonesiaan, “Di sisi lain, kami di Jawa barat juga menyampaikan aspirasi kami, agar menjadi perhatian siapapun yang akan menjadi pemenang pada Pilpres nanti,” ujar Achjar.
Menurut Achjar, LDII memiliki “8 Program Pengabdian LDII untuk Bangsa”, di antaranya kebangsaan, dakwah, pendidikan umum, ketahanan pangan dan lingkungan, ekonomi syariah, kesehatan alami, teknologi digital, energi baru terbarukan.
“Delapan program kerja tersebut, saat ini menjadi potensi sekaligus tantangan bangsa. Untuk itu, kami membangun sumberdaya manusia melalui program kerja tersebut. Agar bangsa Indonesia sukses mencapai Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.
Bagi LDII Jabar, potensi yang harus dikembangkan dan menjadi perhatian pemerintah untuk Jabar adalah teknologi. Bandung, menurutnya merupakan kawasan yang bisa dikembangkan selayaknya Silicon Valley, “Kota Bandung memiliki kampus-kampus yang berkonsentrasi pada teknologi digital atau internet of things (IoT). LDII juga fokus pada pengembangan SDM yang memahami dan memanfaatkan teknologi,” ujar Achjar yang juga akademisi di Telkom University.
Salah satu yang dikembangkan saat ini adalah pemanfaatan laser di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hakim yang bernaung di bawah DPW LDII Jabar. Di pesantren tersebut, para santri telah memproduksi mesin laser, yang dimanfaatkan untuk memproduksi jilbab. Selain pemanfaan laser, warga LDII Jabar telah membuat mesin CNC untuk produksi furniture dan craft.
Terkait Pemilu 2024, Achjar menyampaikan harapan LDII Jabar. Ia meminta agar Pemilu menjadi pesta demokrasi yang menyatukan bangsa, “Memaknai demokrasi adalah menghormati perbedaan untuk mencapai cita-cita bersama, jangan sampai pesta demokrasi malah memecah belah bangsa,” imbuhnya.
Untuk itu, menurutnya, dalam pesta demokrasi jangan diwarnai dengan kampanye hitam, menjelekkan pihak lain, “Prilaku tersebut, dapat merusak persatuan kesatuan bangsa. Padahal, salah satu pilar kebangsaan adalah menjaga kebhinekaan bangsa Indonesia, sekaligus menjaga keutuhan NKRI,” pungkas Achjar.
Klaster kebangsaan dan teknologi tersebut, menjadi perhatian LDII Jabar dalam Rakernas nanti. Menurutnya LDII berkomitmen kuat dalam menegakkan empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Untuk itu pihaknya akan terus berupaya agar empat pilar kebangsaan menjadi fokus dan perhatian para pemimpin masa depan.