LDII Cimahi Gelar Seminar Keputrian, Bahas Kesehatan Mental dan Generasi Sholihah
CIMAHI, 4 Mei 2025 — Sebanyak 350 remaja putri dari jenjang SMP yakni usia 13 tahun hingga usia 19 tahun ke atas mengikuti Seminar Keputrian bertema “Menjadi Generasi yang Sholihah” yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Cimahi. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Cimahi dan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK), yang digelar di Masjid Baitul Makmur, Cipageran, Cimahi Utara, pada Minggu (4/5/2025).
Ketua PPKK LDII Cimahi, Dr. Tedja Gurat Baktinia, M.M.Pd menyampaikan pentingnya pembinaan bagi generasi muda, khususnya remaja putri.
“Seminar ini dirancang untuk membekali generasi muda dengan kemandirian dan kecerdasan spiritual. Keseimbangan antara keduanya sangat penting untuk membentuk pribadi yang utuh,” ujarnya.
Materi utama dalam seminar ini disampaikan oleh dr. Kiki Puspitasari, Sp.KJ, seorang psikiater. Ia menyoroti tantangan besar yang dihadapi generasi muda di era digital, khususnya dalam menyaring informasi.
“Kesehatan mental yang baik tercermin dari kemampuan menghadapi tantangan hidup secara adaptif. Remaja perlu memiliki filter yang kuat dalam menyerap informasi memilah mana yang bermanfaat dan mana yang berpotensi merusak,” jelasnya.
Sementara itu, Zahra, salah satu panitia penyelenggara, mengatakan bahwa tema seminar dipilih untuk mempersiapkan remaja putri menuju kehidupan yang sehat secara fisik dan mental.
“Kami ingin mencetak generasi sholihah yang bukan hanya kuat secara spiritual, tetapi juga cantik luar dalam dan sehat secara mental,” tuturnya.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan saat sesi diskusi. Azarine Syahla Nirbitha, salah satu peserta, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru.
“Saya jadi lebih paham pentingnya komunikasi terbuka dengan orang tua sebagai bagian dari menjaga kesehatan mental,” ungkapnya.
Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian program pembinaan LDII Cimahi, yang berfokus pada pembentukan karakter generasi muda dengan keseimbangan antara kecerdasan spiritual dan kesehatan mental.