LDII – PAN Bersinergi Perjuangkan Aspirasi Umat Islam
Jakarta (28/5/2021). Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan Partai Amanat Nasional (PAN) bersinergi untuk terus memperjuangkan aspirasi umat Islam. Pasalnya, ormas merupakan cerminan kondisi di lapangan yang bisa dijadikan rujukan aspirasi dalam penentuan kebijakan di legislatif.
“Saya pimpinan MPR dan partai politik. Antara partai politik dan ormas tentu memiliki tujuan dan fungsi masing-masing. Partai politik penyambung aspirasi yang se-visi. kami menyerap aspirasi dalam berbangsa dan bernegara demi kepentingan bersama,” ujar Ketua Umum PAN sekaligus Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan, saat bersilaturrahim ke kantor DPP LDII, Jumat (28/5/2021).
Dalam lawatannya, Zulkifli Hasan atau yang biasa disapa Zulhas disambut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso serta beberapa pengurus DPP LDII periode 2021-2026. Zulkifli Hasan bersyukur bisa silaturrahim ke kantor DPP LDII di bilangan Patal Senayan, Jakarta. Pasalnya, kunjungan sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Silaturahim pun dilakukan dengan protokol kesehatan.
Dalam kunjungannya, Zulhas memuji LDII karena memiliki tata kelola ormas yang baik hingga tingkat grass root alias yang terdekat dengan masyarakat. Sehingga diharapkan LDII bisa membina umat dengan baik dan benar. Hal ini sesuai dengan arah untuk memperjuangkan umat Islam.
”Gerakan moral dan dakwah itu penting untuk memberi kesadaran, tetapi sifatnya hanya memberi rekomendasi. Tapi kalau eksekutif dan legislatif itu pengambilan keputusan. Eksekutor yang menentukan arah,” imbuhnya.
Zulhas menambahkan, partai politik adalah sebuah lembaga dan politik itu kekuasaan dan parlemen. Di alam demokrasi, rakyat diatur dalam undang-undang yang dibuat oleh parlemen. Maka parlemen itu ada dalam rangka mengakomodir banyak kepentingan. Kenyataannya, ada berbagai berbagai kepentingan di parlemen yang bisa memberikan gap besar antara kubu yang berseberangan.
“Yang memperjuangkan Islam ada. Namun ada juga yang memperjuangkan hal lain. Ini disebut pertarungan politik. Contoh kontroversi Undang-Undang Pelindungan Kekerasan Seksual (PKS) yang isinya seolah-olah melegalkan zina. Jadi seperti itu parlemen demokrasi. Maka kita perlu berjuang bersama dan perlu diskusi agar mendapat keputusan terbaik,” ujarnya.
Zulhas pun berbagi cerita mengenai umat. Menurutnya, saat ini seolah-olah umat Islam itu radikal. Padahal ada kelompok sekuler yang ekstrimnya luar biasa. Orang yang melaksanakan ajaran agama saja bisa dimusuhi. Seharusnya demorkasi menghasilkan harmoni.
“Apapun agamanya: Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan konghuchu; seharusnya kita bisa harmoni. Tidak ajaran agama yang menyuruh kita berantem. Faktanya kebencian sekarang ini mencuat. Orang yang membela Palestina dimusuhi hingga ustad yang ceramah dimusuhi. Kita ini keluarga Islam dan suasana seperti ini perlu membuat ormas Islam harus saling silaturrahim dan komunikasi. Perbedaan yang tidak penting itu masing-masinglah,” ujarnya
Zulhas berharap umat Islam bisa bersatu, karena pertarungan sebenarnya ada di parlemen. Jika aspirasi sudah menjadi kebijakan, maka akan menjadi hukum yang mempengaruhi kehidupan rakyat. Seandainya umat bersatu dan bersama-sama menyampaikan pendapat, maka aspirasi akan kelihatan sama dan kuat.
Menanggapi cerita Zulhas, KH Chriswanto Santoso berpendapat dengan memperjuangkan kebaikan di bumi Indonesia ini, artinya orang baik masih ada dan agama masih bisa berjalan. “Jika Indonesia sebagai perahu yang kami tumpangi tidak stabil, maka dakwah kami juga terganggu,” ujarnya.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada PAN termasuk undang-undang pelarangan minuman beralkohol, kami sangat setuju. Memang ada sisi positif terhadap pendapatan negara, namun mudharatnya sangat besar. Saya dan LDII mendorong agar UU pelarangan minuman beralkohol segera diwujudkan,” ujarnya.
Soal Undang-Undang Investasi, Chriswanto Santoso juga menyampaikan pendapatnya. Ia meminta agar peran pengusaha lokal terutama UMKM diperjuangkan, meskipun adanya investasi asing itu baik. KH Chriswanto Santoso lalu berbagi platform Pondokkarakter.com yang menjadi pengisi gap kekosangan pendidikan karakter stakeholder pendidikan. Platform ini bermanfaat memberikan pendidikan karakter pada guru, pamong, kepala sekolah, hingga yayasan pendidikan.
Di akhir pertemuan, KH Chriswanto Santoso bersyukur dengan kehadiran Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Menurutnya, LDII membutuhkan bantuan saluran penyalur aspirasi.
“Jika jajaran bawah diajak seperti ini, saya harap komunikasi alias penyamaan persepsi bernuansa Islam Nasionalis dengan kami LDII bisa terus terjalin. Harapan kita tansikul harokah bisa terbangun,” ujarnya.
Zulkifli Hasan juga berencana mengunjungi kembali Ponpes Wali Barokah Kediri yang kini sudah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya, serta Ponpes Minhajurrosyidin Pondok Gede yang bekerja sama dengan LDII mengelola limbah sampah. Ia tertarik melihat pelaksanaan delapan bidang kontribusi LDII yang digemakan sejak Rakernas 2018 dan Munas IX LDII pada 2021.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Barat, H. Dicky Harun mengatakan, LDII sebagai ormas Islam memiliki tugas untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam. Termasuk aspirasi umat Islam di Jawa Barat. Sehingga LDII terus menerus melaksanakan dakwah dan pembangunan umat Islam di Jawa Barat.
“Dakwah yang kami lakukan bukan hanya dakwah untuk beribadah semata saja. Namun juga untuk menjaga dan mempertahankan NKRI bersama-sama umat Islam lainnya. Karena ibadah bisa terlaksana jika keadaan negara kondusif dan tenang, sehingga bisa nyaman untuk beribadah,” pungkasnya. (fadel)